Wah, kabar baik bagi anda
yang punya hidung mancung ke dalam karena ada cara yang lebih murah
dibandingkan harus melakukan operasi plastik.
Beauty Lift High Nose adalah sebuah alat yang katanya bisa membuat hidung anda menjadi mancung dengan bantuan tambahan berupa alat getar (vibrator) di dalamnya.
Tidak ada keterangan seberapa mancung hidung anda tetapi dengan harga US$ 83 (sekitar Rp. 800.000) sepertinya layak dicoba karena pastinya lebih murah dibandingkan operasi plastik.
.
Read more at: http://www.gelut.com/2013/03/misteri-london-hammer-palu-berusia-110.html
Copyright gelut.com
Beauty Lift High Nose adalah sebuah alat yang katanya bisa membuat hidung anda menjadi mancung dengan bantuan tambahan berupa alat getar (vibrator) di dalamnya.
Tidak ada keterangan seberapa mancung hidung anda tetapi dengan harga US$ 83 (sekitar Rp. 800.000) sepertinya layak dicoba karena pastinya lebih murah dibandingkan operasi plastik.
.
Pada Juni 1936, Max Hahn dan istrinya Emma sedang berjalan di tepi
sungai Red Creek dekat dengan rumah mereka di London. London yang
dimaksud disini adalah sebuah wilayah di Texas, Amerika Serikat. Tanpa
sengaja, mereka melihat sebuah batu mineral dengan sepotong kayu mencuat
keluar darinya. Karena tertarik, mereka memutuskan untuk membawanya
pulang.
Sekitar tahun 1946, karena rasa ingin tahu, putra mereka yang bernama
George memecahkan batu itu dan menemukan sesuatu yang luar biasa. Di
dalam batu yang terbelah tersebut, sebuah palu dengan kepala besi
terlihat tertanam dengan rapi. Potongan kayu yang dilihat oleh Max Hahn
dan istrinya 10 tahun sebelumnya adalah pegangan palu yang terbuat dari
kayu.
Sebenarnya, dalam kondisi yang umum, penemuan palu ini tidak terlalu
aneh. Namun yang menyebabkannya menjadi misterius adalah umur batu
tempat palu tersebut ditemukan.
Karakteristik geologis Red Creek tempat ditemukannya batu itu berasal
dari formasi pasir Hensel dari masa Lower Cretaceous. Formasi ini
diperkirakan terbentuk sekitar 110-115 juta tahun.
Bagaimana sebuah palu yang relatif modern tertanam dengan rapi di sebuah
batu berumur 110 juta tahun ? Inilah yang disebut Ooparts. Salah tempat
dan salah waktu.
London Hammer sendiri kemudian dibeli oleh seorang ilmuwan Creationist
(golongan anti teori evolusi) bernama Carl Baugh. Mengenai palu ini,
Carl berkata :
“Jika artefak tersebut benar-benar berasal dari masa Cretaceous,
bagaimana teori evolusi menjawabnya? Menurut teori evolusi manusia belum
menempati bumi ini pada 100 juta tahun yang lalu. Jika artefak tersebut
adalah artefak modern, maka itu berarti batu tempat palu tersebut
berumur relatif baru. Sekali lagi, bagaimana teori evolusi menjawabnya
?”Sejak lama, para ilmuwan creationist telah menentang metode penentuan
umur objek purba yang dilakukan oleh para evolusionist seperti metode
carbon 14 yang belakangan diketahui ternyata tidak akurat apabila
digunakan untuk mengukur objek dengan usia tertentu.
Jika metode-metode ini terbukti tidak akurat, maka jelas fondasi teori
evolusi akan runtuh berantakan.
Argumen para Creationist segera mendapat sanggahan dari para
evolusionist. Menurut mereka, mineral yang terdapat pada lapisan tanah
purba dapat menyelimuti sebuah objek baru yang menyentuhnya hingga
mengeras.
Jadi bisa saja palu tersebut dijatuhkan oleh seorang tukang kayu sekian
tahun yang lalu dan kemudian terbungkus oleh lapisan tanah mineral yang
kemudian membatu di red creek.
Read more at: http://www.gelut.com/2013/03/misteri-london-hammer-palu-berusia-110.html
Copyright gelut.com
Read more at: http://www.gelut.com/2013/03/misteri-london-hammer-palu-berusia-110.html
Copyright gelut.com
Pada Juni 1936, Max Hahn dan istrinya Emma sedang berjalan di tepi
sungai Red Creek dekat dengan rumah mereka di London. London yang
dimaksud disini adalah sebuah wilayah di Texas, Amerika Serikat. Tanpa
sengaja, mereka melihat sebuah batu mineral dengan sepotong kayu mencuat
keluar darinya. Karena tertarik, mereka memutuskan untuk membawanya
pulang.
Sekitar tahun 1946, karena rasa ingin tahu, putra mereka yang bernama
George memecahkan batu itu dan menemukan sesuatu yang luar biasa. Di
dalam batu yang terbelah tersebut, sebuah palu dengan kepala besi
terlihat tertanam dengan rapi. Potongan kayu yang dilihat oleh Max Hahn
dan istrinya 10 tahun sebelumnya adalah pegangan palu yang terbuat dari
kayu.
Sebenarnya, dalam kondisi yang umum, penemuan palu ini tidak terlalu
aneh. Namun yang menyebabkannya menjadi misterius adalah umur batu
tempat palu tersebut ditemukan.
Karakteristik geologis Red Creek tempat ditemukannya batu itu berasal
dari formasi pasir Hensel dari masa Lower Cretaceous. Formasi ini
diperkirakan terbentuk sekitar 110-115 juta tahun.
Bagaimana sebuah palu yang relatif modern tertanam dengan rapi di sebuah
batu berumur 110 juta tahun ? Inilah yang disebut Ooparts. Salah tempat
dan salah waktu.
London Hammer sendiri kemudian dibeli oleh seorang ilmuwan Creationist
(golongan anti teori evolusi) bernama Carl Baugh. Mengenai palu ini,
Carl berkata :
“Jika artefak tersebut benar-benar berasal dari masa Cretaceous,
bagaimana teori evolusi menjawabnya? Menurut teori evolusi manusia belum
menempati bumi ini pada 100 juta tahun yang lalu. Jika artefak tersebut
adalah artefak modern, maka itu berarti batu tempat palu tersebut
berumur relatif baru. Sekali lagi, bagaimana teori evolusi menjawabnya
?”Sejak lama, para ilmuwan creationist telah menentang metode penentuan
umur objek purba yang dilakukan oleh para evolusionist seperti metode
carbon 14 yang belakangan diketahui ternyata tidak akurat apabila
digunakan untuk mengukur objek dengan usia tertentu.
Jika metode-metode ini terbukti tidak akurat, maka jelas fondasi teori
evolusi akan runtuh berantakan.
Argumen para Creationist segera mendapat sanggahan dari para
evolusionist. Menurut mereka, mineral yang terdapat pada lapisan tanah
purba dapat menyelimuti sebuah objek baru yang menyentuhnya hingga
mengeras.
Jadi bisa saja palu tersebut dijatuhkan oleh seorang tukang kayu sekian
tahun yang lalu dan kemudian terbungkus oleh lapisan tanah mineral yang
kemudian membatu di red creek.
Read more at: http://www.gelut.com/2013/03/misteri-london-hammer-palu-berusia-110.html
Copyright gelut.com
Read more at: http://www.gelut.com/2013/03/misteri-london-hammer-palu-berusia-110.html
Copyright gelut.com
Pada Juni 1936, Max Hahn dan istrinya Emma sedang berjalan di tepi
sungai Red Creek dekat dengan rumah mereka di London. London yang
dimaksud disini adalah sebuah wilayah di Texas, Amerika Serikat. Tanpa
sengaja, mereka melihat sebuah batu mineral dengan sepotong kayu mencuat
keluar darinya. Karena tertarik, mereka memutuskan untuk membawanya
pulang.
Sekitar tahun 1946, karena rasa ingin tahu, putra mereka yang bernama
George memecahkan batu itu dan menemukan sesuatu yang luar biasa. Di
dalam batu yang terbelah tersebut, sebuah palu dengan kepala besi
terlihat tertanam dengan rapi. Potongan kayu yang dilihat oleh Max Hahn
dan istrinya 10 tahun sebelumnya adalah pegangan palu yang terbuat dari
kayu.
Sebenarnya, dalam kondisi yang umum, penemuan palu ini tidak terlalu
aneh. Namun yang menyebabkannya menjadi misterius adalah umur batu
tempat palu tersebut ditemukan.
Karakteristik geologis Red Creek tempat ditemukannya batu itu berasal
dari formasi pasir Hensel dari masa Lower Cretaceous. Formasi ini
diperkirakan terbentuk sekitar 110-115 juta tahun.
Bagaimana sebuah palu yang relatif modern tertanam dengan rapi di sebuah
batu berumur 110 juta tahun ? Inilah yang disebut Ooparts. Salah tempat
dan salah waktu.
London Hammer sendiri kemudian dibeli oleh seorang ilmuwan Creationist
(golongan anti teori evolusi) bernama Carl Baugh. Mengenai palu ini,
Carl berkata :
“Jika artefak tersebut benar-benar berasal dari masa Cretaceous,
bagaimana teori evolusi menjawabnya? Menurut teori evolusi manusia belum
menempati bumi ini pada 100 juta tahun yang lalu. Jika artefak tersebut
adalah artefak modern, maka itu berarti batu tempat palu tersebut
berumur relatif baru. Sekali lagi, bagaimana teori evolusi menjawabnya
?”Sejak lama, para ilmuwan creationist telah menentang metode penentuan
umur objek purba yang dilakukan oleh para evolusionist seperti metode
carbon 14 yang belakangan diketahui ternyata tidak akurat apabila
digunakan untuk mengukur objek dengan usia tertentu.
Jika metode-metode ini terbukti tidak akurat, maka jelas fondasi teori
evolusi akan runtuh berantakan.
Argumen para Creationist segera mendapat sanggahan dari para
evolusionist. Menurut mereka, mineral yang terdapat pada lapisan tanah
purba dapat menyelimuti sebuah objek baru yang menyentuhnya hingga
mengeras.
Jadi bisa saja palu tersebut dijatuhkan oleh seorang tukang kayu sekian
tahun yang lalu dan kemudian terbungkus oleh lapisan tanah mineral yang
kemudian membatu di red creek.
Read more at: http://www.gelut.com/2013/03/misteri-london-hammer-palu-berusia-110.html
Copyright gelut.com
Pada Juni 1936, Max Hahn dan istrinya Emma sedang berjalan di tepi
sungai Red Creek dekat dengan rumah mereka di London. London yang
dimaksud disini adalah sebuah wilayah di Texas, Amerika Serikat. Tanpa
sengaja, mereka melihat sebuah batu mineral dengan sepotong kayu mencuat
keluar darinya. Karena tertarik, mereka memutuskan untuk membawanya
pulang.
Sekitar tahun 1946, karena rasa ingin tahu, putra mereka yang bernama
George memecahkan batu itu dan menemukan sesuatu yang luar biasa. Di
dalam batu yang terbelah tersebut, sebuah palu dengan kepala besi
terlihat tertanam dengan rapi. Potongan kayu yang dilihat oleh Max Hahn
dan istrinya 10 tahun sebelumnya adalah pegangan palu yang terbuat dari
kayu.
Sebenarnya, dalam kondisi yang umum, penemuan palu ini tidak terlalu
aneh. Namun yang menyebabkannya menjadi misterius adalah umur batu
tempat palu tersebut ditemukan.
Karakteristik geologis Red Creek tempat ditemukannya batu itu berasal
dari formasi pasir Hensel dari masa Lower Cretaceous. Formasi ini
diperkirakan terbentuk sekitar 110-115 juta tahun.
Bagaimana sebuah palu yang relatif modern tertanam dengan rapi di sebuah
batu berumur 110 juta tahun ? Inilah yang disebut Ooparts. Salah tempat
dan salah waktu.
London Hammer sendiri kemudian dibeli oleh seorang ilmuwan Creationist
(golongan anti teori evolusi) bernama Carl Baugh. Mengenai palu ini,
Carl berkata :
“Jika artefak tersebut benar-benar berasal dari masa Cretaceous,
bagaimana teori evolusi menjawabnya? Menurut teori evolusi manusia belum
menempati bumi ini pada 100 juta tahun yang lalu. Jika artefak tersebut
adalah artefak modern, maka itu berarti batu tempat palu tersebut
berumur relatif baru. Sekali lagi, bagaimana teori evolusi menjawabnya
?”Sejak lama, para ilmuwan creationist telah menentang metode penentuan
umur objek purba yang dilakukan oleh para evolusionist seperti metode
carbon 14 yang belakangan diketahui ternyata tidak akurat apabila
digunakan untuk mengukur objek dengan usia tertentu.
Jika metode-metode ini terbukti tidak akurat, maka jelas fondasi teori
evolusi akan runtuh berantakan.
Argumen para Creationist segera mendapat sanggahan dari para
evolusionist. Menurut mereka, mineral yang terdapat pada lapisan tanah
purba dapat menyelimuti sebuah objek baru yang menyentuhnya hingga
mengeras.
Jadi bisa saja palu tersebut dijatuhkan oleh seorang tukang kayu sekian
tahun yang lalu dan kemudian terbungkus oleh lapisan tanah mineral yang
kemudian membatu di red creek.Read more at: http://www.gelut.com/2013/03/misteri-london-hammer-palu-berusia-110.html
Copyright gelut.com
Read more at: http://www.gelut.com/2013/03/misteri-london-hammer-palu-berusia-110.html
Copyright gelut.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar